TAUSYIAH-KU
*MENOLAK TAKDIR DENGAN DOA*
Dari
Salman Al-Farisi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Yang dapat menolak takdir
hanyalah doa. Yang dapat menambah umur hanyalah amalan kebaikan. ” (HR.
Tirmidzi, no. 6 dalam Kitab Al-Qadr, Bab “Tidak ada yang menolak takdir
kecuali doa”) Yang dimaksud doa bisa menolak takdir terdapat dua makna:
•
Kalau seseorang tidak berdoa, maka takdirnya seperti itu saja.
• Kalau
seseorang berdoa, takdir akan dijalani dengan mudah. Yang terjadi
seakan-akan takdir yang jelek itu tertolak.
Yang
dimaksud umur tidaklah bertambah melainkan dengan kebaikan terdapat dua
makna:
• Kalau seseorang tidak melakukan kebaikan, maka umurnya pendek.
•
Kalau seseorang melakukan kebaikan, umurnya bertambah, yaitu bertambah
berkah.
Jika dilihat dari pengertian di atas berarti
umur bertambah bisa bermakna hakiki. Atau ada yang mengatakan bahwa
makin banyak amalan kebaikan, makin bertambah umur.
Sebagaimana pula makin sering memanjatkan doa, musibah akan terus tertolak.
Artinya yang disebutkan di atas berarti Allah memberkahi umur.
Apa yang maksud Allah memberkahi umurnya?
Ia
cukup beramal shalih dalam waktu yang singkat, di mana dengan waktu
seperti itu, yang lainnya tidak bisa melakukan amalan yang banyak.
Maksud kedua di sini, bertambah umur berarti bertambah secara majaz.
Faedah
penting yang dapat kita diambil:
• Dorongan untuk memperbanyak kebaikan
serta bersegera melakukan kebaikan dan sebab-sebabnya
. • Amalan
kebaikan menyebabkan umur bertambah, baik secara hakiki atau majazi
. •
Doa punya kedudukan yang begitu mulia. Segala sesuatu yang telah Allah
takdirkan pada hamba berupa hal yang dibenci, dapat tertolak dan
dipalingkan dengan doa, asalkan seseorang ikhlas dan benar dalam niat.
والله أعلمُ بالـصـواب
© MCNR FSI-KU FBS UNJ 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar