أهلا وسهلا

أهلا وسهلا

Sabtu, 05 Agustus 2017

Neraka dapat Menyiksa Dengan Dingin

TAUSYIAH-KU


Neraka dapat Menyiksa Dengan Dingin

Ikhwahfillah, dengan keimanan yang kita miliki, kita dapat mengetahui dan memahami nasihat dari hadist dibawah ini.
Sebuah Dalil yang terdapat pada Al-Quran.

Dalam Al-Quran Terdapat lafadz [وَغَسَّاقٌ] “Ghassaq” yang bermakna air yang sangat dingin dan menyiksa.
Allah berfirman: “Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin (ghassaq).” (QS. Shaad: 57)  Dalam Kamus Mu’jam Al-Arabiyyah Al-Mu’ashirah, “air yang busuk tetapi dingin”
 Allah Ta’ala juga berfirman: “Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan ghassaq, sebagai pembalasan yang setimpal.” (QS. An Naba’: 24-26). Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu mengatakan:
“Ghassaq adalah udara yang sangat dingin yang membinasakan dengan dinginnya” [Latha’if Al-Ma’arif Ibnu Rajab hal. 326]

Dalil dari Hadits.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata: “Wahai Tuhanku, sebagianku (api) saling memakan satu sama lain”. Maka neraka diizinkan untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali lagi pada saat musim panas.
Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang akan  kamu rasakan merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) neraka.” [HR. Al-Bukhari no. 504 dan Muslim no. 977]

Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata:
“yang dimaksud dengan zamharir adalah dingin yang sangat” [Fathul Baari 2/19]  Mengenai nafas neraka musim dingin dan musim panas, maka ini adalah makna hakiki bukan majas dan permisalan.  Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata:
“Al-Qurthubi berkata, tidak ada kemustahilan untuk memahami lafadz ke makna hakiki karena telah diberitakan oleh yang terpercaya (Nabi shallallahu alaihi wasallam), tidak membutuhkan ta’wil” [Fathul Baari 2/19]


© MCNR FSI-KU FBS UNJ 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar