أهلا وسهلا

أهلا وسهلا

Sabtu, 17 Desember 2016

Hari yang Fitri II


TAUSIYAH-KU

Foto Fsiku Fbs Unj.

Bagaimana puasa Ramadhan kemarin, ikhwah? Kalau full, alhamdulillah~ kalau ada yang bolong? Ya diganti, dong~ Berikut kita simak firman Allah:

“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)

Pada bulan Ramadhan, Allah memberi keringanan bagi orang yang sedang dalam perjalanan dan orang yang diberi ‘nikmat’ berupa sakit untuk tidak menjalankan puasa. Namun, selepas Ramadhan, kita wajib menggantinya. Berdasarkan ayat di atas, kita harus mengganti atau meng-qadha puasa sebanyak kita tinggalkan. Ini juga berlaku bagi wanita yang haidh dan nifas, berdasarkan hadits berikut:

Dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
“Kami dulu mengalami haidh. Kami diperintarkan untuk mengqodho puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqodho’ shalat.”(HR. Muslim no. 335)

Puasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang wajib bagi orang Islam. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk tidak melaksanakannya. Bahkan, ketika kita tidak bisa melaksanakannya karena ada uzur, Allah mewajibkan untuk menggantinya di waktu lain.

© MCNR FSI-KU FBS UNJ 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar